

Bruteforce attack sangat mungkin dilakukan karena umumnya kombinasi key yang bisa dipakai pada algoritma kriptografi klasik sedikit sehingga tidak butuh waktu yan sangat lama untuk mencoba semua kuncinya.

Analisis frekuensi sangat mugkin dilakukan pada algoritma kriptografi klasik karena algoritma kriptografi klasik tidak dapat menyembunyikan hubungan antara plainteks, cipherteks, dan kunci dan juga fakta dimana perubahan kecil yang dilakukan pada plainteks tidak akan mengubah cipherteks secara signifikan membuat kriptananalis bisa menerka isi plainteks hanya dari cipherteksnya.

Pada algoritma kriptografi modern, terdapat prinsip untuk menjamin hal yang terjadi pada algoritma kriptografi klasik tidak dapat dilakukan yaitu prinsip confusion dan diffusion yang dikemukakan oleh Claude Shanon pada makalahnya yang berjudul “Communication Theory of Secrecy Systems”. Dari contoh tersebut dapat dilihat kemungkinan.Abstract-Pada makalah ini, penulis akan merancang sebuah algoritma enkripsi klasik (berbasis karakter) dengan menerapkan prinsip Confusion dan Diffusion. Penulis juga akan menlakukan kriptanalisi terhadap algoritma yang berhasil penulis buat untuk menguji kaeamanan dan ketahannya Index Terms-algoritma kriptografi klasik, confusion, diffusion, algoritma Pulse, plainteks, kunci, cipherteksProgram to Implement the Vigenere Cypher This is a C++ Program to implement Vigenere cipher. The Vigenre cipher is a method of encrypting alphabetic text.Pada makalah ini, penulis akan mengimplementasikan prinsip-prinsip yang disebutkan pada paragraf sebelumnya untuk membuat algoritma kriptografi klasik yang tahan akan analisis frekuensi maupun bruteforce attack.Algoritma yang penulis hasilkan pada makalh ini dinamakan algoritma Pulse.Latar Belakang Pada kriptografi, ada dua macam cipher yaitu cipher klasik dan cipher modern.
